Penyalainews, Banten - Pengusaha perhotelan dan restoran di wilayah pesisir pantai Banten mengaku dirugikan dengan peristiwa pemadaman listrik PLN secara massal di sebagian wilayah Jawa pada Minggu, (4/8) kemarin. Pihak hotel dan restoran tidak bisa berkomunikasi dengan online travel agent karena jaringan ikut terganggu.
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ashok Kumar mengatakan sulitnya berkomunikasi dengan agen travel membuat hotel dan restoran merugi kehilangan pengunjung.
"Yang mana saat ini Anyer dan pesisir pantai di Banten mengharapkan dengan booking- booking tersebut (online travel agen) tersalur tetapi komunikasi itu terhenti kan. Jadi pada batal," kata Ashok saat dikonfirmasi, Senin (5/8).
Selain itu, pihaknya pun turut mendapat komplain dari sejumlah pengunjung karena pelayanan tidak maksimal. Pemadaman dengan waktu lama membuat cadangan listrik (genset) tidak bisa digunakan secara terus menerus.
"Minta kerugian enggak cuma paling nuntut genset karena genset harus istirahat takut jebol pas dihentikan mereka enggak bisa terima pada komplain enggak bisa memakai air bahkan ada yang pake lilin untuk penerangan," katanya.
Oleh karenanya, PHRI Banten menuntut negara untuk bisa mengganti kerugian karena telah dirugikan secara material dan moril. Kemudian meminta PLN menyediakan cadangan listrik jadi jika terjadi masalah bisa digunakan.
"Kan kalau listrik negara enggak hidup kita pakai genset. Kita kena pajak genset loh mas di situ. Jangan mau menang sendiri jangan cukup mohon maaf tetapi langkah kongkretnya apa," katanya.***red/frd
Sumber : Merdeka.com
Comment